labels

Kamis, 12 September 2013

Ternyata Mengekspresikan Kebahagiaan itu Juga Perlu Tepo Sliro,...




Kemarin ada temen cerita,.dalam kelompok pengajian istrinya ada hal2 baru,.nah salah satunya adalah ini. Suatu ketika ada salah seorang ibu, curhat atau lebih tepatnya cerita suatu berita gembira.
" mbak, aku kok sekarang bingung membelanjakan uang ?".
"kenapa ?"...........Karena jumlahnya yang banyak mbak ?

"@3%^*........" Thuing........?
Nah, usut punya usut, ternyata si ibu tadi adalah istri aanggota dewan yang baru dilantik.,....yang katanya merasa bingung membelanjakan uangnya yang boleh jadi banyak, karena gaji sang suami yang menjadi aleg, mungkin kisarannya antara 20 jutaan.
Ternyata, di kelompok ibu2 tadi ada yang mikir,..." kok ada yg bingung mebelanjakan uang, padahal ini juga masih ada yang kebingungan mengatur uang bulanan yang jumlahnya "ngepas" begini ".?

Terus saya jadi ingat cerita temen juga, tahun 2000 yang lalu. Ada seorang ibu2 juga, yang mengalami hal yang mirip juga. Dulu sebelum sang suami jadi aleg DPRD sebuah kabupaten, si ibu ini biasa aja dari sisi penamilan dan hidupnya. Nah , saat sang suami jadi aleg, si ibu ini mulau berubah dari sisi tampilan, misal pakaian, tas, sepatu dan lainnya. Nah ini sempat terucap saat rapat pekanan, ..
"Mbak, aku sekarang malas pergi ke pasar, enakan ke supermarket,..atau mall kalau belanja "..
Mbaknya,..:"@!!!#%^&*,.......( Thuing ).
Nah pas, si ibu ngomong begitu ada juga temenya yang diam tapi mbathin, " bu2, boro2 ke supermarket atau mall,...mau belanja rutin wae susah,.."

Nah, temen2, dari kejadian ini saya jadi mikir,...kenapa bisa terjadi hal begini ya ?
Dari sudut pandang si ibu tadi, dia jelas ingin menungungkapkan kebahagiaannya, kesenangannya, tapi di sisi lain, bisa jadi apa yang diungkapkan tadi membuat orang lain brsedih,..megurut dada,..atau mungkin menangis. Kenapa ?..ya karena cerita tadi bisa jadi mebuat yang lain punya pikiran yang berbeda atau merasa "tertekan",...........

Nah , teman,..ternyata untuk mengungkapkan kebahagiaan itu perlu tenggang rasa, tepo sliro,..atau lebih tepatnya ngerti "empan papan", atau bener dan penernya.

Semoga ini bisa membuat kita bercermin siapa sesungguhnya kita ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar